Selasa, 12 September 2017

Mobilitas Sosial

Yang terakhir ada mobilitas sosial lgsg aja ya gausah make basa basi

Mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan seseorang atau kelompok anggota masyarakat dari status sosial yang satu ke status sosial yang lainnya dalam suatu struktur sosial pada masyarakat. Mobilitas sosial mempunyai kaitan yang erat dengan stratifikasi sosial atau pelapisan sosial, mengingat mobilitas sosial merupakan gerak pindah dari suatu lapisan ke lapisan yang lainnya, baik dari bawah ke atas maupun dari atas ke bawah.


Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial ; 

Dalam kehidupan sosial budaya di masyarakat, kita mengenal tiga bentuk mobilitas sosial, yaitu mobilitas fisik, mobilitas horizontal, dan mobilitas vertikal.

a. Mobilitas Fisik (Physical Mobility)
Mobilitas fisik memberi kemungkinan dan kesempatan kepada seseorang untuk memindahkan tempat kediaman dalam hubungannya dengan alat-alat transportasi dan lalu lintas modern. Artinya, dengan adanya alat-alat transportasi dan lalu lintas modern, akan memberikan kemudahan anggota masyarakat untuk melakukan perpindahan dari satu daerah ke daerah lain. 

Akibatnya, akan terjadi proses-proses asimilasi dan akulturasi yang selanjutnya akan membawa pengaruh tertentu, misalnya kita sering tidak mengenal latar belakang sosial dari seorang pendatang baru. Contohnya, dengan adanya alat transportasi dan lalu lintas mutakhir, seperti pesawat terbang, kereta api cepat atau yang lainnya, merangsang pemikiran seseorang untuk melakukan perpindahan secara fisik dari satu tempat ke tempat lainnya.

b. Mobilitas Horizontal (Horizontally Mobility)
Menurut Soerjono Soekanto, mobilitas horizontal dapat diartikan sebagai perpindahan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok ke kelompok lainnya yang sederajat. Atau dapat dikatakan pula sebagai perpindahan status sosial yang dialami seseorang atau sekelompok warga secara mendatar dalam lapisan sosial yang sama. 

Mobilitas sosial horizontal ini memberi kemungkinan perubahan dalam pekerjaan dan atau kedudukan yang tidak bersifat sebagai suatu pergeseran dalam hierarki sosial. Ciri utama mobilitas sosial horizontal adalah lapisan sosial yang ditempati tidak mengalami perubahan.

Dalam masyarakat, kita mengenal dua bentuk mobilitas horizontal, yaitu mobilitas horizontal intragenerasi dan mobilitas horizontal antargenerasi.

Mobilitas horizontal intragenerasi adalah mobilitas horizontal yang terjadi dalam diri seseorang. Misalnya seorang dosen sebuah perguruan tinggi swasta yang ingin memperbaiki nasibnya. Ia mencoba mengikuti serangkaian tes untuk diterima sebagai dosen di perguruan tinggi negeri. Setelah melewati beberapa tahapan tes, akhirnya ia diterima dan menjadi dosen di perguruan tinggi negeri.

Mobilitas horizontal antargenerasi adalah mobilitas horizontal yang terjadi dalam dua generasi atau lebih. Misalnya, Sukardono adalah seorang anggota TNI dengan pangkat mayor, yang dapat digolongkan ke dalam lapisan menengah. Sedangkan Munaf, anaknya, tidak mau mengikuti jejak ayahnya sebagai seorang anggota TNI, dan lebih memilih menjadi seorang dosen di perguruan tinggi negeri yang berada pada lapisan menengah pula. Perubahan dari pekerjaan sang ayah sebagai anggota TNI dengan pangkat mayor ke anaknya sebagai seorang dosen perguruan tinggi negeri merupakan bentuk mobilitas horizontal antar generasi yang dapat kita temui di masyarakat.

c. Mobilitas Vertikal (Vertically Mobility)
Mobilitas vertikal adalah sebuah peralihan individu atau objek-objek sosial dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Mobilitas vertikal ini memberi kemungkinan terjadinya pergeseran status, baik ke atas maupun ke bawah.


Macam-Macam Mobilitas Vertikal ;
Berdasarkan penjelasan tersebut, sesuai dengan arahnya kita dapat membedakan mobilitas vertikal atas mobilitas vertikal naik dan mobilitas vertikal turun.

a. Mobilitas vertikal naik (social climbing atau upward mobility) 
adalah peralihan individu atau objek-objek sosial menuju pada tingkat yang lebih tinggi. Adapun yang menjadi ciri-ciri mobilitas ini adalah sebagai berikut.

Masuknya individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi.
Pembentukan kelompok baru, yang kemudian ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi dari kedudukan individu pembentuk kelompok tersebut.

b. Mobilitas vertikal turun (social sinking atau downward mobility) 
adalah peralihan individu atau objek-objek sosial menuju pada tingkat yang lebih rendah. Adapun yang menjadi ciri-ciri mobilitas ini adalah sebagai berikut.

Turunnya kedudukan sosial individu ke kedudukan yang lebih rendah derajatnya.
Turunnya derajat sekelompok individu yang dapat berupa disintegrasi dalam kelompok sebagai suatu kesatuan.

Di samping itu, kita juga dapat membedakan mobilitas vertikal ini atas mobilitas vertikal intragenerasi dan mobilitas vertikal antargenerasi.

a. Mobilitas vertikal intragenerasi 
adalah mobilitas vertikal yang terjadi dalam diri seseorang atau mobilitas yang dialami oleh orang itu sendiri. Misalnya bekerja di perusahaan itu Resita adalah seseorang yang bekerja pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jurnalistik. Pada awalnya, ia melamar dan diterima sebagai reporter atau wartawan. Karena prestasinya, dua tahun kemudian ia dinaikkan kedudukannya sebagai redaktur. Setelah dua tahun menjadi redaktur, dirinya dinilai pantas untuk menduduki jabatan sebagai pimpinan redaksi, dikarenakan dedikasinya kepada perusahaan sangat baik.

Dalam hal ini, Resita mengalami mobilitas vertikal intragenerasi naik. Selain itu juga ada mobilitas vertikal intragenerasi turun. Contohnya adalah yang diturunkan pangkatnya atau bahkan dikeluarkan (desersi)dari kesatuan karena menyalahgunakan kekuasaan seorang anggota militer.

b. Mobilitas vertikal antargenerasi 
adalah mobilitas vertikal yang terjadi antara dua generasi atau lebih. Misalnya generasi ayah–ibu, generasi anak, generasi cucu dan seterusnya, atau generasi sekarang dengan generasi terdahulu. Contohnya, zaman dulu ayahnya adalah seorang buruh tani yang tidak berpendidikan dan miskin, tetapi ia berhasil mendidik dan menyekolahkan anaknya, sehingga anaknya menjadi seorang sarjana dan kemudian menjadi seorang pengusaha sukses yang kaya.



Faktor Pendorong Mobilitas Sosial ;

- Status sosial
- Kondisi ekonomi
- Situasi politik
- Pertambahan penduduk
- Keinginan melihat daerah lain

Faktor Penghambat Mobilitas Sosial :
- Angkatan bersenjata
- Lembaga keagamaan
- Lembaga pendidikan
- Organisasi politik
- Organisasi ekonomi
- Organisasi profesi
- Perkawinan

Konsekuensi dari Mobilitas Sosial ;

- Terpacunya jiwa seseorang untuk maju
- Memacu individu untuk bersaing sportif
- Mempercepat perubahan sosial masyarakat
- Mucul konflik
Saluran Mobilitas Sosial ;
- Perbedaan ras dan agama
- Diskriminasi kelas
- Pengaruh sosialisasi yang kuat
- Kemiskinan
- Perbedaan jenis kelamin
- Perbedaan kepentingan







Diferensiasi Sosial

Masih tersisa 2 materi lagi nich yaitu
DIFERENSIASI SOSIAL

Pembedaan sosial (Diferensiasi Sosial) merupakan perwujudan pembagian sosial masyarakat ke dalam golongan-golongan atau kelompok-kelompok secara horizontal, sehingga tidak memunculkan tingkatan-tingkatan secara hierarkis.


Soerjono Soekanto berpendapat diferensiasi sosial merupakan variasi pekerjaan, prestise, serta kekuasaan kelompok di masyarakat, yang dikaitkan dengan interaksi atau akibat umum dari proses interaksi sosial yang lain. Perwujudan pengelompokan masyarakat atas dasar perbedaan pada kriteria-kriteria yang tidak memunculkan tingkatan-tingkatan antara lain dalam hal agama, ras, jenis kelamin, klan, profesi, suku bangsa, dan lain nya.

Bentuk-Bentuk Diferensiasi Sosial

Setelah sobat memahami pengertian dan bagaimana terjadinya diferensiasi sosial, tentunya sobat ingin tahu bentuk-bentuk diferensiasi sosial juga kan ? Nah, selanjutnya kita akan membahas lebih lanjut beberapa bentuk diferensiasi sosial yang terdapat di masyarakat. Terdapat 2 parameter yang digunakan untuk menggelompokkan masyarakat dalam bentuk diferensiasi sosial, yaitu parameter sosiokultural dan parameter biologis.

Parameter Sosiokultural

Berdasarkan parameter sosiokultural, kita mendapatkan 4 bentuk diferensiasi sosial, yaitu diferensiasi suku bangsa (tribal differentiation), diferensiasi klan (clan differentiation), diferensiasi agama (religion differentiation) dan diferensiasi pekerjaan / profesi (profession differentiation).

1. Diferensiasi Suku Bangsa (Tribal Differentiation)
Suku bangsa merupakan segolongan manusia yang terikat oleh identitas dan kesadarannya yang diperkuat oleh adanya kesamaan kebudayaan, masa lalu dan bahasa.

Koentjaraningrat mendefinisikan suku bangsa sebagai suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan persatuan kebudayaan, di mana kesadaran dan identitas tersebut seringkali (tetapi tidak selalu) dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Kesamaan adat istiadat, bahasa, maupun kesamaan nenek moyang (sejarah) ialah ciri dari suatu suku bangsa.

Ciri-ciri mendasar suatu kelompok yang disebut sebagai suku bangsa ialah sebagai berikut.
Bahasa daerahnya sama.
Kebudayaan dan penafsiran terhadap norma-norma pergaulan yang sama.
Adat istiadatnya sama.
Tipe fisiknya sama.

Pada faktanya, konsep suku bangsa tidak sesederhana definisi di atas. Hal tersebut disebabkan oleh kenyataan bahwa batas-batas dari kesatuan manusia yang merasakan diri terikat oleh keseragaman kebudayaan bisa melebar atau menyempit seiring dengan terjadinya percampuran antar suku bangsa dari berbagai daerah yang kemudian menetap bersama dalam satu daerah yang sama sebagai sebuah kelompok masyarakat.

Di Indonesia kita mengetahui beraneka ragam suku bangsa. Beberapa suku bangsa terbesar di Indonesia ialah Aceh, Sunda, Jawa, Bali, Batak, Minangkabau, Dayak, Bugis, Toraja, Ambon dan Lombok.

 Beberapa kriteria yang menentukan batas-batas masyarakat suku bangsa yang menjadi pokok dan lokasi nyata suatu uraian mengenai kebudayaan suatu suku bangsa ialah sebagai berikut :

-Kesatuan masyarakat dengan sistem sosial yang seragam.
-Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh satu desa atau lebih.
-Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh wilayah geografis.
-Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh identitas penduduk itu sendiri.
-Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh kesatuan ekologis.
-Kesatuan penduduk yang interaksi di antara mereka sangat dalam.
-Kesatuan masyarakat dengan penduduk yang mengalami pengalaman sejarah yang sama.

Yang terpenting dalam diferensiasi suku bangsa adalah, diferensiasi yang bersifat horisontal sehingga setiap suku bangsa memiliki persamaan derajat, harkat, dan martabat.

2. Diferensiasi Klan (Clan Differentiation)
Kesatuan terkecil dari kerabat unilateral disebut sebagai klan. Pada sebuah klan, masyarakat yang bertalian darah (genealogis) dipengaruhi oleh faktor pertalian darah yang sangat kuat, sedangkan masyarakat yang bertalian dengan faktor teritorial (daerah) hampir tidak terlihat. Setiap orang merasa ada hubungan darah antara satu dengan yang lainnya, sebab mereka merasa satu leluhur (satu keturunan). Begitu juga kelangsungan hak dan kewajiban diurus dalam suatu kelompok, di mana anggota kelompok itu ditentukan berdasarkan garis keturunan perempuan atau laki-laki.

Dari uraian diatas kita dapat mengidentifikasi, bahwa ciri-ciri klan ialah sebagai berikut.
Pemilihan pasangan hidup diatur / ditetapkan menurut prinsip endogami (pemilihan pasangan dari dalam klan).
Ikatan kekerabatannya berdasarkan pertalian darah atau persamaan leluhur.
Merupakan kelompok kerja sama abadi.
Hubungan diantara anggota sangat lah erat.

Klan yang terdapat di masyarakat menganut system kekerabatan yang berbeda-beda. Namun terdapat 3 Sistem kekerabatan yang umum berlaku, yaitu matrilineal, patrilineal dan bilateral (parental).

- Sistem Kekerabatan Matrilineal
Sistem kekerabatan matrilineal merupakan system kekerabatan yang menarik garis keturunan dari pihak perempuan atau ibu. Di indonesia sistem kekerabatan ini antara lain dianut oleh masyarakat Minangkabau.

- Sistem Kekerabatan Patrilineal
Sistem kekerabatan patrilineal merupakan system kekerabatan yang menarik garis keturunan dari pihak ayah atau laki-laki. Di indonesia sistem kekerabatan ini antara lain dianut oleh masyarakat Batak.

- Sistem Kekerabatan Bilateral (Parental)
Sistem kekerabatan bilateral adalah system kekerabatan yang menarik garis keturunan dari kedua belah pihak, baik dari perempuan atau ibu maupun dari laki-laki atau ayah. Di indonesia sistem kekerabatan ini dianut oleh masyarakat Jawa.

3. Diferensiasi Agama (Religion Differentiation)
Agama merupakan suatu sistem terpadu mengenai kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci dan menyatukan semua pengikutnya ke dalam suatu komunitas moral yang disebut umat. Semua ajaran agama mengatur hubungan antara sesama manusia maupun hubungan antara manusia dengan Tuhan nya.

Diferensiasi sosial berdasarkan perbedaan agama tercipta pada kenyataan sosial bahwa masyarakat terdiri dari manusia manusia yang mempercayai suatu agama tertentu termasuk dalam sebuah komunitas atau golongan yang disebut dengan umat. Seperti pada penggolongan yang lainnya, Diferensiasi agama juga tidak mencerminkan tingkatan-tingkatan secara hierarkis, artinya tidak berarti sebuah agama tertentu lebih tinggi tingkatannya dari agama yang lainnya. dan hal ini jangan sampai dijadikan pembeda tingkatan dalam interaksi sosial di masyarakat. Karena seandainya perbedaan ini dibesar-besarkan, yang terjadi justru ketidak harmonisan dan kekacauan dalam hubungan bermasyarakat.

4. Diferensiasi Profesi (Profession Differentiation)
Masyarakat terbagi berdasarkan lapisan-lapisan sosial yang didasarkan pada ukuran ilmu pengetahuan, kepangkatan, kekayaan, kehormatan dan kekuasaan. Namun demikian ukuran tersebut tidak bersifat mutlak. Ukuran ini didasarkan pada diferensiasi profesi masing-masing yang ditentukan oleh status sosial dalam masyarakat.

Diferensiasi Profesi didasarkan pada suatu pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Dalam kehidupan bermasyarakat telah tumbuh dan berkembang berbagai macam profesi atau pekerjaan yang merupakan sumber penghasilan seperti seniman, guru, arsitek, dokter, tentara, olah ragawan, politisi, petani, pedagang, advokat, dan lain sebagainya. Perbedaan tersebut lah yang menyebabkan diferensiasi sosial.



Parameter Biologis

Berdasarkan parameter biologis, kita mengenal tiga Bentuk diferensiasi sosial, yaitu diferensiasi umur (age differentiation), diferensiasi jenis kelamin (sex differentiation) dan diferensiasi ras (racial differentiation).

1. Diferensiasi Umur (Age Differentiation)
Selama ini dalam masyarakat kita berkembang suatu anggapan bahwa orang yang lebih tua merupakan penentu setiap kebijakan yang berlaku dalam kehidupan bersama. Situasi semacam ini tidak hanya berlaku pada masyarakat tradisional, namun juga pada masyarakat feodal. Terutama dalam hal pola hubungan antara orang tua dan anak dalam suatu keluarga, anak tidak mempunyai hak dalam membuat kebijakan. dalam beberapa hal Apa yang dikatakan orang tuanya adalah benar dan harus dilaksanakan. Akan tetapi di zaman modern ini, diferensiasi sosial tidak mengacu pada siapa yang berkuasa dan siapa yang dikuasai, melainkan merujuk pada fakta adanya perbedaan berdasarkan umur dalam berbagai aspek kehidupan sosial.

2. Diferensiasi Jenis Kelamin (Sex Differentiation)
Diferensiasi jenis kelamin adalah pembedaan manusia berdasarkan perbedaan jenis kelamin, yaitu perempuan (Wanita) dan lakilaki (Pria). Dalam masyarakat Pembedaan ini cenderung pada pembedaan peranan antara Pria dan Wanita. Misalnya dalam suatu keluarga, peranan seorang Pria sebagai kepala keluarga dan wajib mencarikan nafkah untuk keluarganya, sedangkan Wanita adalah sebagai ibu rumah tangga yang mempunyai kewajiban mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan rumah tangga misalnya memasal dan membersihkan rumah.

Di samping hal tersebut, perbedaan penilaian antara Pria dan Wanita dapat disebabkan oleh hal-hal dibawah ini:
Secara psikologis, mendidik dan membesarkan anak perempuan relatif lebih sulit jika dibandingkan dengan mendidik anak laki-laki. Mendidik perempuan seandainya terlalu protektif, anak akan menjadi tertekan, akan tetapi apabila terlalu longgar, anak dapat terjerumus dalam pergaulan bebas yang akan merugikan dirinya sendiri.
Secara biologis, fisik pria relatif lebih kuat di banding dengan fisik perempuan. Hal tersebut berkaitan dengan produktivitas fisik, utamanya dalam hal pekerjaan.
Adanya Anggapan bahwa anak laki-laki merupakan penerus garis keturunan keluarga. Pandangan tersebut lebih khusus ada dalam masyarakat yang menganut sistem kekerabatan patrilineal, di mana lakilaki memang menjadi penerus garis keturunan dari keluarga.

3. Diferensiasi Ras (Racial Differentiation)
Ras merupakan pengelompokan manusia yang didasarkan dari ciri-ciri fisik atau biologis yang melekat pada diri manusia. Terdapat ciri-ciri fisik yang khas yang dimiliki oleh manusia, seperti bentuk dan warna rambut, postur tubuh, bentuk dan warna bola mata, bentuk hidung, warna kulit, bentuk wajah, bentuk bibir, dan lainnya.

Banton berpendapat bahwa ras ialah sebuah tanda peran, perbedaan fisik yang dijadikan dasar untuk menetapkan peran yang berbeda-beda, ras juga dapat didefinisikan secara sosial dan Fisik. Secara sosial menyangkut peran dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan sedangkan Secara fisik meliputi kondisi fisik yang terlihat, seperti bentuk dan warna rambut, postur tubuh, bentuk dan warna bola mata, bentuk hidung, warna kulit, bentuk wajah, bentuk bibir, dan lain-lain. Namun dalam perkembangannya, kita lebih membatasi pengertian ras hanya dari sudut pandang fisik atau biologis nya saja.

Meskipun begitu, pembagian ras ini bukan berarti tidak akan menimbulkan permasalahan. Salah satu penyebab masalah sosial tentang ras ialah adanya beberapa manusia yang menganggap bahwa cara hidup golongannya (ras nya) merupakan yang paling benar dan baik, sedangkan cara hidup golongan lain (ras lain) dianggap salah dan kadang disertai dengan perasaan menolak golongan tersebut.


> Pengelompokkan Ras menurut Alfred Kroeber :

Kaukasoid
a. Nordic (Eropa utara sekitar laut Baltik)
b. Alpine (Eropa tengah dan timur)
c. Mediteranian (Laut tengah, Amerika utara, Armenia, Arab, Iran)
d. Indic (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Lanka)

Mongoloid
a. Asiatic Mongoloid (Asia utara, tengah, timur)
b. Malayan Mongoloid (Indonesia, Malay, Filipina, Taiwan)
c. American Mongoloid (Asli benua Amerika utara (Eskimo) dan Selatan (Terra del Fuego)

Negroid
a. African negroid (benua Afrika)
b. Negrito (Afrika tengah, Semenanjung melayu, filipina)
c. Melanesian (Papua dan Melanesia)

Australoid (Penduduk asli Australia)




> Ras Khusus :

Bushman (daerah gurun Kalahari, Afrika Selatan)
Veddoid (pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi Selatan)
Polynesian (kepulauan Mikronesia dan Polinesia)
Ainu (pulau Karafuto dan Hokkaido Jepang utara)

> Kemajemukan Sosial :

Kemajemukan Sosial adalah Keberagaman yang ada dalam masyarakat dengan memaknai adanya keberadaan.

- Primordialisme= Perasaan kesukuan yang sangat kuat.
- Etnosentrisme= Memandang budaya lain jelek dan menganggap budaya sendiri paling baik.
- Politik aliran= Politik yang membahas keragaman paham/ideologi informal masyarakat.

- Prestige = Sesuatu yang dihargai dan dimiliki dari individu.
- Streotipe : Pandangan / Penilaian terhadap sesuatu dan belum tentu benar. 

> Unsur - Unsur Kebudayaan :
1. Sistem Religi
2. Ilmu Pengetahuan
3. Teknologi
4. Mata Pencaharian
5. Peralatan Hidup
6. Organisasi Sosial
7. Kesenian
Diatas merupakan video penjelasan tentang Diferensiasi Sosial. 





SUMBER :

http://www.markijar.com/2016/09/diferensiasi-sosial-lengkap-pengertian.html
PPT yang diberikan Ibu Aisyah.

Stratifikasi Sosial

Selanjutnya ada materi stratifikasi sosial
Gua bakal review ulang juga materi ini

> Pengertian secara harafiah:

Stratifikasi berasal dari bahasa latin yaitu stratum dan socius,  stratum : tingkatan , socius : teman atau masyarakat.
Pembedaan penduduk ke dalam kelas-kelas secara bertingkat dalam lapisan tinggi dan rendah.
Stratifikasi sosial menempatkan suatu kelompok atau individu memiliki tingkatan yang berbeda beda secara hierarki, artinya suatu kelompok mempunyai kekuasan yang lebih tinggi atau dianggap lebih baik dari kelompok lainnya.
Stratifikasi Sosial sering juga disebut dengan Pelapisan sosial.

Secara harafiah stratifikasi sosial berarti tingkatan-tingkatan yang ada dalam masyarakat
Menurut ahli:
1. Pitrim A. Sorokin: Pembeda penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.
2. Max Webber: Penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan prestise.

3. Paul B.Horton dan Chester : Sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat Dari Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa stratifikasi sosial adalah pembedaan kelas-kelas secara vertikal yang diwujudkan dengan adanya tingkatan masyarakat dari yang lebih tinggi sampai yang paling rendah.


> Fungsi Stratifikasi Sosial :

Terdapat perbedaan Status dan Peranan.
Terdapat Distribusi Hak dan Kewajiban.
Adanya sistem simbol dalam status.
Terdapat perbedaan Pola Interaksi antar kelompok.
Terdapat perbedaan gaya hidup antar kelompok.
Adanya perbedaan kemampuan antar kelompok

> Sifat Stratifikasi Sosial :
- Terbuka  setiap orang berkesempatan untuk naik ke pelapisan sosial yang lebih tinggi karena kemampuan dan kecakapannya sendiri atau turun lapisan.
- Tertutup  anggotanya tidak akan berpindah dari kelompok tertentu karena satu – satunya penentu pengelompokkan dalam sistem stratifikasi sosial tertutup adalah melalui kelahiran.
- Campuran  Contohnya adalah orang asli bali memiliki kedudukan yang tinggi di bali (stratifikasi tertutup), tetapi ketika ia pindah ke daerah lain kedudukannya bisa berubah sesuai dengan usaha dan kemampuannya (stratifikasi terbuka).
> Unsur Stratifikasi Sosial :
1. Unsur Status
Status adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial yang melakukan hak&kewajiban. Berdasarkan cara memperolehnya, status dapat dibagi menjadi :
- Ascribe Status, kedudukan yang diperoleh melalui kelahiran. Otomatis dan tanpa usaha.Contoh: gelar bangsawan
- Achived Status, kedudukan yang diperoleh melalui usaha – usahanya. Contoh: guru.
- Assigned Status, kedudukan yang diperoleh melalui penghargaan atau pemberian. Contoh: gelar pahlawan, siswa teladan. 
2. Unsur Peran
Peran adalah perilaku sesungguhnya dari seseorang yang memiliki tanggung jawab. Menurut Soerjono Soekanto, peran mengandung tiga hal :
- Norma dalam masyarakat
- Tindakan yang dilakukan dan perilaku 
- Perilaku Individu
> Dasar Penyebab Adanya Stratifikasi Sosial :
1. Kekayaan
2. Kekuasaan dan Wewenang
3. Kehormatan
4. Ilmu Pengetahuan
> Wujud Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial Ekonomi Pembagian/stratifiksi masyarakat berdasarkan ekonomi akan membedakan masyarakat atas kepemilikan harta.
Berdasarkan kepemilikan harta. Masyarakat dibagi dalam tiga kelas.:
a. Kelas atas, terdiri dari kelompok orang-orang kaya dengan leluasa dapat memenuhi kebutuhan hidupnya bahkan secara berlebihan.
b. Kelas menengah, terdiri dari kelompok orang-orang yang berkecukupan yang sudah bisa memenuhikebutuhan pokok (primer).
c. Kelas bawah, Terdiri dari orang-orang miskin yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan primer.
> Arisoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi tiga kelas, yakni :
a. golongan sangat kaya,
b. golongan kaya, dan
c. golongan miskin.
> Arisoteles menggambarkan ketiga kelas tersebut dalam sebuah piramida. :
1. Golongan sangat kaya
2. Golongan kaya
3. Golongan miskin
> Dari Tiga kelas sosial masing-masing masih dapat dibagi menjadi subkelas sehingga kalau digambarkan akan menjadi sebagai berikut. :
a. Kelas atas :
1. Kelas atas atas (AA)
2. Kelas atas menengah (AM)
3. Kelas ata bawah (AB)
b. Kelas menengah
1. Kelas menengah atas (MA)
2. Kelas menengah menengah (MM)
3. Kelas menengah bawah (MB)
c. Kelas bawah
1. Kelas bawah atas (BA)
2. Kelas bawah menengah (BM)
3. Kelas bawah bawah (BB)
> Wujud Sosial Kriteria sosial Pelapisan masyarakat secara sosial; 
ialah sistem pengelompokan masyarakat menurut status umumnya nilai status sosial dalam masyarakat diukur dari prestis (gengsi). Contoh: orang lebih memilih bekerja dikantor dari pada menjadi pedagang Pada masyarakat Bali, status masing-masing orang ditentukan berdasarkan kasta sehingga tidak memungkinkan untuk berpindah status.
Hal lain yang dianggap penting adalah menyangkut:
a. Hukum adat
b. Perkawinan
c. Sopan santun
> Wujud Politik Pelapisan masyarakat berdasarkan kriteria politik, berarti pembedaan penduduk atau wujud masyarakat menurut kriteria wewenang dan kekuasaan-kekuasaan.
Menurut Max Iver, ada tiga pola umum sistem status sosial:
a. Tipe kasta
b. Tipe oligarkhi
c. Demokratis
a. Tipe kasta
Ciri-ciri:
1. Memiliki sistem stratifikasi kekuasaan dengan garis besar pemisah yang tegas dan kaku.
2. Garis pemisah antara masing-masing pelapisan hampir tidak mungkin ditembus.
3. Biasa di jumpai pada masyarakat berkasta.
4. Bersifat tertutup
b. Tipe Oligarkhi
Ciri-ciri:
1. Garis pemisahnya tegas diantara strata tapi perbedaan antara status yang satu dengan yang lain tidak begitu mencolok.
2. Pelapisan dapat ditembus, karena bersifat terbuka.
3. Biasa terdapat pada negara Tasisme atau Feodaly berkembang.
4. Kedudukan dipengaruhi oleh faktor kelahiran.
c. Tipe demokratis
Ciri-ciri:
1. Adanya pemisah antara lapisan yang sifatnya bergerak
2. Faktor kelahiran tidak menemukan kedudukan seseorang, yang terpenting adalah kemampuan dan kadang-kadang faktor keberuntungan.
Sistem stratifikasi pada masyarakat Indonesia
Sistem pelapisan sosial yang pernah berlaku/dialami oleh masyarakat di Indonesia diantaranya akan dibagi pada berikut ini:
a) Sistem pelapisan pada Masyarakat Pertanian :
Berdasarkan pemilikan tanah, masyarakat pertanian dapat di bedakan atas 3 lapisan, yaitu:
• Lapisan tertinggi, yaitu petani yang memiliki rumah, perkarangan, serta lahan.
• Lapisan menengah, yaitu petani yang memiliki rumah serta perkarangan.
• Lapisan terendah, yaitu petani yang tidak memiliki rumah, perkarangan ,serta lahan.
b) Berdasarkan kreteria ekonomi :
• Lapisan pertama : kaum elit desa yang memiliki cadangan pangan dan pengembangan usaha
• lapisan kedua terdiri dari orang yang memiliki cadangan pangan saja
• Lapisan ketiga : orang yang tidak memiliki cadangan pangan dan cadangan usaha dan mereka bekerja untuk memenuhi kebutuhan konsumsi perutnya agar tetap hidup
Sistem stratifikasi sosial pada Masyarakat Feodal :
Pola dasar masyarakat feodal sebagai berikut:
• Raja dan kaum bangsawan merupakan pusat kekuasaan dan harus dihormati.
• Terdapat lapisan utama, yaitu Raja dan kaum bangsawan dan lapisan bawah, yakni rakyat.
• Ada pola ketergantungan dan patrimonialistik, artinya kaum fedral merupakann panutan yang harus disegani, sedangkan rakyat harus menghambat dan selalu dalam posisi di rugikan.
• Terdapat pola hubungan antar kelompok yang ddeskriminatif.
• Golongan bawah cenderung memiliki sistem stratifikasi tertutup.
Contoh lapisan sosial pada Masyarakat Feodal :
a. Lapisan sosial pada masyarakat Surakarta dan Yogyakarta
1. Kaum bangsawan.
2. Golongan priyayi, yaitu pegawai kerajaan yang memiliki pendidikan tinggi.
3. Golongan wong cilik.
b. Lapisan sosial pada masyarakat Aceh
1. Keturunan raja atau bangsawan
2. Golongan kedua meliputi olei baalang
3. Rakyat biasa
c. Lapisan sosial pada masyarakat Makassar
1. Golongan bangsawan atau keturunan raja: o Ana karung, Ana karaeng
2. To-Merdeka
3. ATTA C.
Sistem stratifikasi sosial pada zaman Belanda Secara garis besar digambarkan seperti bagan berikut ini :
1 Golongan Eropa
2. Golongan Timur Asing
3. Golongan Bumi Putera
d. Sistem stratifikasi sosial pada zaman Jepang Secara garis besar digambarkan seperti bagan berikut ini :
1 Golongan Jepang
2. Golongan Bumi Putera
3. Golongan Cina & Eropa
Sistem stratifikasi sosial pada zaman Industri modern Secara garis besar digambarkan seperti berikut ini :
1. Kel. Profesional
2. Kel. Profesional awal dan semi profesional
3. Buruh rendahan
SUMBER : 
PPT yang diberikan Ibu Aisyah

Struktur Sosial

Udah lama gua ga nulis blog lagi anjay, mending ngevlog aja sekalian biar kekinian kali ya..

Sekarang gua mau bahas materi nih yaitu 

STRUKTUR SOSIAL

Pengertian struktur sosial menurut pendapat para ahli :
– Soerjono Soekanto: Struktur sosial diartikan sebagai hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan peranan-peranan sosial.
– E. R. Lanch: Cita-cita tentang distribusi kekuasaan diantara individu dan kelompok sosial.
– Raymond Flirth: Pergaulan hidup manusia meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang dan meliputi pula lembaga-lembaga di mana orang banyak tersebut ambil bagian.

Dari definisi tersebut diatas disimpulkan bahwa struktur sosial merupakan tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat, yang di dalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku di dalam masyarakat.
George Simmel : Kumpulan individu serta pola perilakunya.

> Ciri-ciri struktur social
 Ciri-ciri struktur sosial secara umum:

a. Bersifat abstrak, artinya tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba. Struktur sosial disini merupakan hierarki kedudukan dari tingkatan yang tertinggi sampai yang terendah, berfungsi sebagai saluran kekuasaan dan pengaturan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.
b. Terdapat dimensi vertikal dan horizontal, struktur sosial pada dimensi vertikal adalah hierarki status-status sosial dengan segala peranannya sehingga menjadi satu sistem yang tidak dapat dipisahkan dari struktur status yang tertinggi hingga struktur status yang terendah. Sedangkan pada struktur sosial yang memiliki dimensi harizontal, seluruh masyarakat berdasarkan karakteristiknya terbagi-bagi dalam kelompok-kelompok sosial yang memiliki karakter sama.
c. Sebagai landasan sebuah proses sosial suatu masyarakat, artinya proses sosial yang terjadi dalam suatu struktur sosial termasuk cepat lambatnya proses itu sendiri sangat dipengaruhi oleh bagaimana bentuk struktur sosialnya.
d. Merupakan bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan pola hubungan masyarakat, artinya struktur sosial yang dimiliki suatu masyarakat berfungsi untuk mengatur berbagai bentuk hubungan antarindividu di dalam masyarakat tersebut.
e. Struktur sosial selalu berkembang dan dapat berubah, struktur sosial merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengandung dua pengertian, yaitu dalam struktur sosial terdapat peranan yang bersifat empiris dalam proses perubahan dan perkembangan, serta dalam setiap perubahan dan perkembangan tersebut terdapat tahap perhentian stabilitas, keteraturan, dan integrasi sosial yang berkesinambungan, sebelum terancam proses ketidakpuasan dalam tubuh masyarakat. Pada ciri yang kelima ini dalam sosiologi sering digunakan untuk melukiskan keteraturan sosial atau keteraturan elemen-elemen dalam kehidupan masyarakat.

> Tiga bentuk masyarakat berdasarkan ciri-ciri struktur sosial :
Berikut ini adalah tiga bentuk masyarakat berdasarkan ciri-ciri struktur sosial dan budayanya seperti yang dikemukukan oleh Selo Soermardjan :

a. Masyarakat sederhana, ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakat sederhana adalah sebagai berikut:
1) Ikatan keluarga dan masyarakatnya sangat kuat.
2) Organisasi sosial berdasarkan tradisi turun-temurun.
3) Memiliki kepercayaan yang kuat terhadap kekuatan gaib.
4) Tidak memiliki lembaga-lembaga khusus, seperti lembaga pendidikan.
5) Hukum yang berlaku tidak tertulis.
6) Sebagain besar produksi hanya untuk keperluan keluarga sendiri atau untuk pasaran dalam skala kecil.
7) Kegiatan ekonomi dan sosial dilakukan secara gotong royong.

b. Masyarakata madya, ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakat madya adalah sebagai berikut:
1) Ikatan keluarga masih kuat, tetapi hubungan dengan masyarakat setempat sudah mengendor.
2) Adat istiadat masih dihormati, tetapi mulai terbuka dengan pengaruh luar.
3) Timbulnya rasionalitas dalam cara berpikir sehingga kepercayaan-kepercayaan pada kekuasaan kekuatan gaib baru timbul apabila orang mulai kehabisan akal untuk menanggulangi suatu masalah.
4) Timbulnya lembaga-lembaga pendidikan formal sampai tingkat lanjutan.
5) Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis.
6) Memberi kesempatan pada produksi pasar sehingga muncul diferensiasi dalam struktur masyarakat.
7) Gotong royong hanya untuk keperluan di kalangan tetangga dan kerabat, sedangkan kegiatam ekonomi dilakukan atas dasar uang.

c. Masyarakat modern, ciri-ciri struktur sosial dan budaya masyarakat modern adalah sbegaia berikut ini:
1) Hubungan sosial didasarkan atas kepentingan pribadi.
2) Hubungan dengan masyarakat lainnya sudah terbuka dan saling mempengaruhi.
3) Kepercayaan terhadap ilmu kengatahuan dan teknologi sangat kuat.
4) Terdapat stratifikasi sosial atas dasar keahlian.
5) Tingkat pendidikan formal tinggi.
6) Hukum yang berlaku sudah hukum tertulis.
7) Ekonomi hampir seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkan atas penggunaan uang dan alat pembayaran lain.

> Unsur - Unsur Sttruktur Sosial :

a. Kelompok Sosial
b. Kebudayaan                                                      
c. Lembaga Sosial / Stratifikasi Sosial
d. Kekuasaan dan Wewenang

Oleh sebab itu, struktur sosial sesungguhnya merupakan alat bagi masyarakat untuk menyelenggarakan tata kehidupannya sehingga struktur sosial tersebut memiliki fungsi.


> Fungsi Struktur Sosial

a. Sebagai dasar untuk menanamkan suatu disiplin sosial
b. Sebagai pengawas sosial
c. Struktur sosial merupakan karakteristik yang khas yang dimiliki suatu masyarakat sehingga dapat memberikan warna yang berbeda dari masyarakat lain.

Untuk meningkatkan sebuah keteraturan sosial yang ingin dicapai oleh suatu kelompok masyarakat.


> Tipe Struktur Sosial menurut PETER M BLAU :

Intersected social structure : keanggotaan dalam kelompok sosial memiliki latar belakang sara yang berbeda. 
Consolidated social structure : terjadi tumpang tindih paramater (tolak ukur) dan mengakibatkan penguatan identitas anggota dalam kelompok sosial. 
> Elemen Dasar Struktur Sosial :

a. Status Sosial yang ditentukan oleh kelahiran, mutu pribadi, prestasi, pemilikan atau kekayaan, dan otoritas atau kekuasaan.
b. Peranan Sosial, merujuk pada hak dan kewajiban seseorang sesuai statusnya.
c. Kelompok
d. Institusi








SUMBER :

https://ayobelajarsosiologi.wordpress.com/sosiologi-sma-3/sosiologi-sma-xi/struktur-sosial/

PPT yang diberikan oleh Ibu Aisyah.


















Minggu, 06 Agustus 2017

Materi Kedua

Halo ka aisya yang cantik, eaaaa wkwk canda kak jangan baper. Gua mau jelasin nich materi kedua yaitu Dinamika Kelompok Sosial

Dinamika Kelompok Sosial adalah Proses perubahan dan perkembangan akibat adanya interaksi dan interdependensi, baik antar anggota kelompok maupun antara anggota suatu kelompok dengan kelompok lain.

Faktor Pendorong Dinamika Kelompok Sosial :
1. Perubahan situasi sosial
    Masuknya industri ke pedesaan, adanya penemuan baru
2. Perubahan situasi ekonomi
    Masyarakat kota memiliki perkembangan ekonomi lebih tinggi dibanging pedesaan
3. Perubahan situasi politik
    Pergantian kekuasaan politik seperti pergantian elite kekuasaan atau perubahan kebijakan
4. Adanya konflik antar anggota kelompok
    Menyebabkan keretakan dan berubahnya pola hubungan sosial
5. Adanya perbedaan kepentingan
    Kelangsungan kelompok akan terancam, karena anggota tidak sepaham
6. Adanya perbedaan paham
    Adanya perbedaan paham akan mempengaruhi kelompok sosial secara keseluruhan

Proses perkembangan dinamika kelompok sosial :
1. Kelompok Kekerabatan
    Memiliki hubungan darah, nilai tradisional dijunjung tinggi, merupakan masyarakat homogen.
2. Kelompok Okupasional
    Spesifikasi dikembangan secara ilmiah oleh kalangan profesional
3. Kelompok Volunteer
    Mempunyai kepentingan yang sama, memenuhi kebutuhan secara mandiri
4. Kelompok masyarakat pedesaan
    Bertani atau berkebun, berkelompok atas dasar keluargaan, hubungan berlangsung secara informal
5. Kelompok masyarakat perkotaan
    Sektor industri atau perdagangan, meninggalkan tradisi, tatanan nilai yang heterogen.

Faktor pendorong dan penarik urbanisasi :
1. Faktor pendorong :
    -Sempitnya lapangan pekerjaan di desa
    -Adanya generasi muda yang ingin memperbaiki kehidupan
    -Kesempatan menambah ilmu di desa sangat terbatas
2. Faktor penarik :
    -Kota merupakan pusat kegiatan perekonomian
    -Kota menghimpun modal usaha yang besar

Aspek dinamika masyarakat kota :
1. Aspek ekonomi
    Pemenuhan kebutuhan ekonomi pada masyarakat kota didasarkan pada ekonomi pasar
2. Aspek sosial
    Kelompok sosial sebagai bagian dari masyarakat mengalami perubahan
3. Aspek politik
    Adanya komunikasi dan informasi yang menyebabkan masyarakat kota lebih kritis pada politik
4. Aspek budaya
    Keterbukaan terhadap dunia luar serta pesatnya arus komunikasi dan globalisasi.

Dampak dinamika masyarakat kota :
1. Dampak (+)
    -Tingkat pendidikan lebih merata
    -Komunikasi dan Informasi lebih cepat dan mudah
    -Profesionalitas lebih terjaga
    -Perkembangan dalam berbagai bidang lebih terjamin
2. Damapk (-)
    -Munculnya sikap individualistis
    -Memudarnya nilai kebersamaan
    -Munculnya sikap kurang mempercyai pihak lain
    -Memudarnya perhatian terhadap budaya lokal

^banyak banget ya materinya, padahal itu udh gua ringkas, seringkas ringkasnya. Tapi tetep aja masih banyak, busettttt. Yaudah deh itu aja dari gua. Dada






Sabtu, 05 Agustus 2017

Materi Pertama

Halo hai, hai halo, halo halo hai, hai hai halo. Apansi tijel banget dah. Au ah bodo yaude disini gua bakal ngeriview materi pertama yang dijelasin ka aisyah, yaitu, kelompok sosial.

Menurut gua pribadi kelompok sosial adalah suatu kelompok di masyarakat yang didalamnya ada anggotanya, yang anggota anggotanya saling berinteraksi satu sama lain demi kepentingan bersama. Dan biasanya anggota yang satu dengan yang lain punya kesamaan mungkin hobby, aktifitasnya, dan lain lain. Lanjut...

Ciri ciri kelompok sosial :
Terdapat dorongan atau motif yang sama pada individu-individu yang menyebabakan terjadinya interaksi.
Pembentukan dan penegasan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri atas peranan-peranan dan kedudukan hierarkis yang lambat laun berkembang dengan sendirinya.
Terjadinya penegasan dan pengaruh norma-norma pedomanyang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelopok dalam merealisasikan tujuan kelompok.

Dasar dasar pembentukan sosial :
- Kepentingan yang sama
- Darah dan keturunan yang sama
- Daerah asal yang sama
- Ciri ciri badaniah yang sama

Klasifikasi kelompok sosial :
- Paguyuban (gemeinschaft)
  Kelompok sosial yang anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal.
  Ciri ciri paguyuban :
  Terdapat ikatan batin yang kuat antar anggota dan hubungan antar anggota bersifat informal.
-Patembayan (gesselschaft)
  Kelompok sosial yang anggotanya memiliki ikatan lahir yang pokok dalam jangka waktu pendek.
  Ciri ciri patembayan :
  • Hubungan antar anggota bersifat formal.
  • Memiliki orientasi ekonomi dan tidak kekal.
  • Lebih didasarkan pada kenyataan sosial

Jenis-jenis kelompok sosial dan peranannya :
- Kelompok Sosial Primer
  Kelompok sosial yang anggotanya saling berdekatan karena saling mengenal karena hubungan erat
- Kelompok Sosial Sekunder
  Adalah interaksi hubungan yang tidak langsung, dan kurang bersifat kekeluargaan.

Udah tuh materi pertamanya, gila cape gua, masalahnya gua ngetik di hp jadul yang ngelag. Ngerjain beginian doang butuh waktu sekitar 30 menit lebih wowww. Yaudah deh itu aja dari gua. Byee

Oiyaaa sumbernya gua hampir lupa cantumin astaga :
http://blog.unnes.ac.id/prestia/2015/12/17/materi-sosiologi-sma-kelas-xi-kelompok-sosial-di-masyarakat/

BABAII

First Impression

ETA TERANGKANLAH E. A. E. E. A. E wkkwkw canda.

Yaaa nama gua azarya elberth aigner pah, biasa dipanggil ebet. Jujur aje ye, gua ga pernah nulis blog kaya gini, dan menurut gua itu lebay, lemes brayyy.... Candaa. Oke lanjut hmmmm, oiya balik lagi ke judulnya yaitu first impression. Pas hari rabu kalo gasalah pelajaran sosiologi, gua kira pak amir yang masuk gataunya guru ppl. Terus masuklah guru ppl itu, namanya ibu aisya, gua di sini manggil kaka aja ya. Ya pokoknya pertama kali ka aisya masuk, gua kira dia galak soalnya mukanya agak agak serius gitu. Nah terus galama kemudian dia ngajar. Ka aisya itu kalo nerangin materi itu cepet jadi gua agak susah nangkep materi, sebenernya sih gua bisa nangkep materinya kalo lagi mood buat belajar wkwk. Nah trus dia ngajarnya asik, santai, baper (banyak permainan) kalo lagi pas awal belajar, trus banyak lagi dah. Yaude yang penting dia baik itu aje. Penutupnya gimana ya?? Gangerti gua, yaudah lah ini doang si yang pengen gua ceritain. Dadah